Tidak lama setelah itu pada akhirnya temanku-pun datang juga,“ Woy… ” suara temanku semabri menepuk pundakku dari belakang.“ Lama banget sih loe, kemana aja loe ?, ” tanyaku.“ Sory bray, tadi di jalan macet, yaudah gue pangkas rambut dulu yah bray… ” jawabnya sambil berlalu.Temanku-pun berlalu begitu saja. Pelan-pelan kuselipkan tangan kiriku di balik celana dalamnya. Bokepindonesia Saat itulah kurasakan kepala kejantananku menyentuh bagian lidahnya.Tubuhku bergetar sesaat dan terdengar suara khas dari mulut Cindy. Setelah selsai aku tidak pulang begitu saja, saat itu aku masih mnunggu Roni temanku tadi. Aku temukan sebuah kelentit di dalamnya, lalu aku umainkan clitoris itu dengan telunjukku.Oughhhhh, pegal juga rasanya tangan kiriku. Rasanya sudah beberapa tetes air maniku keluar. Lalu dia-pun semakin turun ke bawah. Berhubung aku aku baru pertama kali ke salon itu ragu, karena salon itu benar-benar seperti salon biasa tidak nampak jika ada ++ nya. Pertama, ia cium bibirku dari sebelah kiri lalu turun ke bawah. Terkadang dia juga melepaskan kuluman untuk mengambil nafas sejenak lalu melanjutkannya lagi.
