“Mmhh..”suara Putri pelan Tak lama setelah itu, kedua buah dadanya kumainkan, kupijat pelan dan mulai kujilat perlahan. “beb?,,, bebek kali?” jawabku bercanda
“iiih tuh kan bercanda lagi, teus maunya dipanggil apa?” tanya Putri lagi,
“terserah kamu deh…” ujarku sambil mengucek-ngucek mata.Mulai pagi itu, di kantor hidupku terasa semakin indah. Bokepindonesia Putri semakin mengejang hebat dan mencoba menarik rambutku agar kepalaku menjauh dari memeknya, tetapi seperti yg ku baca di buku jika terjadi hal seperti itu kita malah sering menghentikan permainan. Perlahan mulai kujilati daging yg berada di belahan vagiannya itu, ku mainkan suasana dengan sesekali mempercepat jilatanku di liang kemaluannya. Setengah jam kemudian dan kopi di cangkirku hampir habis, “gue ke kantor dulu, pulangnya mungkin agak kemaleman” ujar Putri sambil mengenakan sepatu di ruang tengah.Ucapannya tidak ku hiraukan, seakan sedang berada dalam lamunan dengan banyak hal yg menghantui pikiranku hingga suara pintu depan kemudian menyadarkanku bahwa wanita yg menyapaku tadi adalah istriku.