Entah bagaimana awalnya, tempat kami ngobrol menjadi berubah. Wajahku entah mau di taruh dimana lagi di godaan mba irma. Bokepindonesia “loh kok malah ketawa, katanya mau ngintip hehehe…..”
“aduh kalah deh mba,” kataku tak mau melanjutkan obrolan soal intip mengintip tadi. Cewek gak punya. Cewek gak punya. Sekembalinya dari kamar mandi aku bener-bener terangsang dengan gaya mba irma yang membentulkan posisi celana dalamnya. Usia ku 20 tahun saat itu. Aku adalah seorang perantau.di jakarta, Namaku hendro. “sering sering aja mba numpang pipis disini, biar nanti saya intip hehehe….” Aku mencandainya
“gak usah di intip, kalo mau lihat juga di kasih” jawabnya kalem mesem-mesem
Skak mat. Tapi aku tertawa saja. Takut. Sementara aku juga ikut mentertawakan kekalahanku . Cewek gak punya. Aku membenahi celana. Crot….crot…..seeerrrrrrr……. “enak sayang?”
aku hanya mengganguk kemudian memeluknya. Kepala mba irma sempat terkaget ketika semportan pertamaku. “ambilin mba minum yah”
Aku mengambil segelas air putih dan memberikan kepadanya. “enak sayang?”
aku hanya mengganguk kemudian memeluknya. Menghisap kontolku. Yah meskipun dia memakai rok tapi kalo liat dia sambil jalan membetulka posisi celana dalam, terangsang juga. Jam setengah dua siang aku baru habis makan di warung nasi depan. Aku sangat bernafsu meremas bokong besar ini. Belum ada bayangan”
“tapi kalo kawin sih sudah kan?”canda mba irma
