Semakin cepat kujilat, semakin Ida menjepit kepalaku di tengah kedua pahanya. Saat semua bagian sudah mulai terbenam, kulihat Ida meneteskan air mata. Bokepindonesia Mungkin Ida masih takut untuk mencobanya. Sebenarnya pada waktu itu, hatiku ingin sekali menciumnya tetapi seumur hidupku, belum ada satupun wanita yang pernah ku cium, gaya pacaranku saat SMA dulu juga paling Cuma gandengan tangan saja, tidak lebih. Sepanjang malam tidak ada satupun dari kami yang memutuskan untuk membuka pembicaraan terlebih dahulu. “Mmhh..”suara Ida pelanTak lama setelah itu, kedua buah dadanya kumainkan, kupijat pelan dan mulai kujilat perlahan. Senang sekali rasanya, memang dulu tidak pernah kuharapkan Ida yang menjadi First kiss ku, tetapi karena dia begitu baik dan menyenanggakan akhirnya kubiarkan semuanya berjalan seperti air mengalir. “jadi bibir lo juga udah nggak perawan nih?” candaku. “da.,,gue mau,..minta maaf,..kalo gue udah kasar sama lo sejak kita nikah, padahal lo juga nggak tahu apa-apa kan?
