“Nif, kenapa diam. Aku tidak melihatnya tadi” kataku
dengan suara agak tinggi pula. Bokep Karena
aku tidak punya kenalan di Kota Makassar, maka aku terpaksa bermalam di
terminal bus sambil mencari kenalan agar aku bisa mendapatkan kerja secepatnya. Tidak mungkin di sini atau di
kamarmu” jawabnya. Setelah aku mencoba menekan dan mengeraskan sedikit
pijitanku, ibu majikanku itu tiba-tiba bersuara dengan nada sedikit agak
tinggi. Setelah aku mencoba menekan dan mengeraskan sedikit
pijitanku, ibu majikanku itu tiba-tiba bersuara dengan nada sedikit agak
tinggi. “Membantu bagaimana yang ibu maksud?” tanyaku penuh ketakutan. Khan sudah larut
malam” ajaknya. Setelah kusetujui permintaannya, ia lalu keluar dan duduk baca koran di ruang
tamu, sedang aku ke halan depan untuk menyapu, lalu istirahat di kamar tidurku. Lebih aneh lagi, setiap kami beradu pandangan, wanita itu
melempar senyum manis.Aku sama sekali tidak mengerti maksudnya, tapi aku tetap
membalas dengan senyuman tanpa diperhatikan oleh si sopir teman makanku itu. “Berhenti sebentar Nif, akan kutunjukkan sesuatu”
perintahnya sambil mendorong kepalaku.
