“Mas.. Crek.. Bokep Sesekali aku membungkukkan badanku, untuk sekedar menghisap punting Tika. Mas.. Keluaarr lagi..” rintihnya. Setelah menyalakan AC, aku segera bergegas mengaktifkan komputer dan menata kembali berkas-berkas yang masih berserakan diatas meja. Crek.. Jangan.. Dan kami berdua, bagaikan seorang sahabat yang sudah mengenal. Lidah berputar-putar di datas bibir vaginanya dimana cairan bening Tika muntah untuk pertama kalinya. “Maaf, kalo boleh tahu ini siapa ya?” tanyanya kembali. ” belum selesai aku menjawab, bibirnya yang liar mulai mengoyak bibirku yang masih tertegun dengan apa yang sedang terjadi. Kitaa.. “Ups! Lidahku dengan liar menjilati, mengulum, menghisap, puntingnya dengan lembut sehingga membuat gerakan Tika dipangkuanku semakin liar. Sehingga kerahasiaan identitas mereka tetap terjaga, karena itu juga merupakan komitmen kami sebelum melakukan hal-hal yang terlalu jauh. Kamu pandai sekali..” rintih Tika. “Tapi tidak apa-apa kok Mas, kita bisa kan berteman?” tanyanya. Dan dari sinilah kenikmatan itu aku alami. Jari telunjukku bergerak menggesek-gesekan di permukan clitorisnya. Kedua tangan Tika mencengkeram bbir meja tatkala. “Hallo, ini siapa ya?” suara dari celullerku. “Srrupp.. Rok mininya dirapikan seperti semula dan celana dalamnya dikenakan lagi.
