Ratna begitu kaget dengan apa yang baru didengarnya, lalu iapun tertunduk tidak berani menatap mata atasannya itu, dan iapun teringat akan desakkan dan ancaman rentenir yang kemarin datang kerumahnya, lalu dengan pelan iapun berkata lagi. Laki laki yang disebelahnya pun tidak mau kalah dengan kalakuan temannya, iapun mulai dengan menempelkan telapak tangannya dipermukaan pantat Ratna yang yang begitu membulat seksi terbalut rok spannya yang begitu ketat menyiplak dipantatnya. Bokep Tagor yang kelelahan sehabis menggarap tubuh Ratnapun berucap sekenanya. “…ssshhh…” Ratna mulai mendesis menerima kenyotan mulut Pak Broto. Setelah perdebatan yang sangat alot rentenir itu tidak bisa menerima bayaran dari suami Ratna, karena uang yang kemarin dipinjam oleh Ratna telah raib dirampas para pemerkosanya. Ratna hanya pasrah ketika Pak Broto mulai membuka celananya, dan kemudian menuntun batang kontolnya kearah vaginanya. Tagor yang kelelahan sehabis menggarap tubuh Ratnapun berucap sekenanya. “…persyaratan apa Pak, saya tidak mengerti…?” sambung Ratna. Dengan uang yang tersisa menj***** subuh, Ratna akhirnya sampai juga dirumahnya, dan suaminya pun tidak bisa berbuat apa apa mendapati istrinya pulang dalam keadaan bersimbah sisa sisa sperma dari para lelaki yang tadi memperkosa istrinya. “…kalau memang Bapak mau begitu saya terima Pak, asalkan saya diberi pinjaman…” dengan berat hati Ratna menyetujui keinginan atasannya
