Aku topang badanku dengan kedua tanganku kali ini pantatku bebas naik turun. Bokep Indonesia Itu juga aku belum tahu.Hari-hari berlalu, aku sudah mulai terbiasa dengan lingkunganku yang baru, aku sering keluar dengan teman-temanku yang baru. Akibatnya, kontolku yang masih “ereksi” tertimpa pantatnya Lasmi.“Dipan sialan,” demikian umpatku. Seperti tadi Lasmi memelukku dengan erat dan sepasang kakinya mengait kali ini tidak diatas betisku melainkan lebih naik keatas pantatku.Desah napasnya semakin memburu di dekat telingaku dan kali ini tidak memerlukan waktu lama Lasmi sudah mulai mengejang dan walaupun dia mencoba menahan tapi desakan biologisnya lebih kuat.“Aahhh…”Tanpa sadar Lasmi melenguh dengan kerasnya ketika sampai dipuncak birahinya dan dalam hitungan detik pula aku mengikuti.“Aakkhhh….”
“Croottt… crooottt… crooottt…” aku semburkan airmaniku kedalam rahimnya, entah apa yang akan terjadi sudah tidak aku pikirkan.Aku biarkan kontolku masih menancap di vaginanya dan “pluppp…” terlepas dan terkulai lemas.Jam 10 aku kembali kekamar kosku dibelakang rumahnya setelah sebelumnya untuk yang ketiga kalinya aku menidurinya.