Namun sudah terlambat! Saat itu begitu indah. Bokepindonesia Angga memang hebat. Aku terus memeluknya saat dia membasuh tubuhku dengan air hangat dan membersihkan kemaluanku. Tiba-tiba perasanku jadi campur aduk saat kudengar suara mobil Angga memasuki rumah. Akibat kejadian malam itu, hampir tiap hari aku making love dengannya. Rasanya mau mati saking nikmatnya. Namaku Devi. “Kamu gigolo ya? Devi yang lugu dan pemalu. Aku pun mulai melunak. Angga memelukku erat-erat dan menghiburku. Kusambar sebotol Martell VSOP dan kupaksa dia minum.Mulanya Angga menolak dengan alasan besok harus kerja. Mereka bahkan mengancam akan mengusir aku bila terus menerus seperti ini.Aku jadi sering membolos sekolah. Angga membiarkanku sesaat menikmati moment ini. Angga bangun dan duduk didepanku. Aku tak bisa berpikir jernih! Hingga akhirnya aku tergeletak lemas di lantai kamar mandi.Setelah bosan menangis, aku segera beranjak dari kamar mandi dan mengenakan pakaian. Dia meminta untuk mengakhiri hubungannya denganku meski aku menangis meraung-raung di telepon. Angga tidur terlentang. Tidak ada kata yang terucap, hanya sedu sedan lirih terdengar dari mulutku. Tak terlukiskan perasaanku saat itu. Aku pun mulai melunak. Sedang pacarku biang kerok di sekolah dan tidak tahu malu.
