Eps 361: Petualangan Seru Yang Tak Terlupakan!

Sambil menutup tubuh seadanya ia menghampiri dapur dan memergokiku berdiri di sana. Bokepindonesia Yumul berhenti sejenak, mengatupkan mulutnya rapat-rapat, sedikit menutup matanya. Antara malu, menangis, marah dan tertawa Yumul berkata, “Bang Obi dari tadi melihat kami?” Aku menunduk, tak berani menatap dan berkata lirih, “Maaf…” Sejenak hening, lalu tiba-tiba Yumul tesenyum simpul, “Hi, ada burung apa di celana Bang Obi..” Rupanya meriamku belum turun dan menyembul diantara celana hawaiku, karena memang kebetulan aku tidak pernah memakai celana dalam bila menjelang tidur. Selintas Yumul tersenyum namun tiba-tiba ia terkejut karena di batang kejantananku ada darah merah cukup banyak. “Yumul sudah tidur, tadi pulang diantar Mas Wadi,” kataku ketika mereka menanyakan Yumul.Keesokan harinya kudengar Yumul seharian mengurung diri di kamarnya dan hanya sesekali keluar untuk makan. hh.. Dan mulutku tak mau ketinggalan jatah, ikut mencium, mengulum dan mengisap puting yang baru mekar di bukit yang kenyal. Sementara dibagian bawah, batang kejantananku terus bersangkar di dalam liang kewanitaan Yumul, namun semakin lama semakin lunglai dan akhirnya keluar dari lubangnya, “Plup..”Yumul menatapku dan berkata, “Bang Obi, tadi ngeluarinnya di dalam yaa..”
Aku mengangguk pelan. “Yumul sudah tidur, tadi pulang diantar Mas Wadi,” kataku ketika mereka menanyakan Yumul.Keesokan harinya kudengar Yumul seharian mengurung diri di kamarnya

Eps 361: Petualangan Seru Yang Tak Terlupakan!