LALA IS BACK! liang itu sudah sangat becek sampai belepotan di pangkal pahanya. Bokepindonesia Suara Lala pun langsung bergema di sekitar pelataran parkir yang untung banget waktu itu sepi.Tingkah dan teriakan Lala pun semakin brutal menahan sakit (tapi nikmat) lewat liang kewanitaannya. terus Sayaaang.. Posisiku setengah berdiri menungging ke depan menindih lekuk tubuh Lala yang telentang ke bawah mengikuti bentuk kap mesin Escudo yang sudah lumayan penyok (artistikkan?).Belum sempat merasakan sisa-sisa orgasmenya sampai tuntas (dia orgasme lagi tuh kayaknya) kembali aku menjilati pentilnya bergantian kiri-kanan dan sesekali kugigit lembut ujungnya. Thanks for everything.TAMAT Yaaann sakit Yaaan… ampun Yaaan.. (“Boss… susah Boss,” si kecilku laporan ke bossnya.)
“Yaaann..! “Yaann… La.. (gimana yang punya Escudo sudah ingat?) buat hiburan kali yaa..?” aku sama Lala senyum-senyum sampai ketawa lepas deh (meski dipaksakan, kan masih lemes).Kita jalan sambil pelukan. Lala pun sudah tidak bisa kasih reaksi lagi (sudah lemas sekali si Lala). Sesampai di teras rumahnya kutarik tangan Lala ke arahku, kupeluk dia sambil kucium bibirnya, tanganku meremas-remas pantatnya yang tadi sempat manyun-manyun ke arahku (nah setelah tadi aku sempat gemes sama lenggokan pantatnya tuh).Setelah puas peluk dan ciumi dia, aku lari masuk ke dalam Estilloku.