Bayi besar bernama Om Rudi.“Om masih boleh kan nelpon kamu lagi?”. Indonesia bokep Laki-laki itu sepertinya hampir sebaya dengan Om Rudi. Jadi kini bola panas kembali berada di pihak Cinta.“Oke minum dulu jusmu, ntar kita mampir ke *** biar kamu pilih sendiri yang kamu mau”, Om Ridwan menyebut salah satu mall khusus barang-barang elektronik terbesar di kota itu. Hampir tidak ada secuil pun dalam pikirannya kalau Cinta adalah seorang gadis yang bisa di-booking. Hahaha”. Jadi Om Ridwan bukanlah sosok yang asing dimata Cinta. Cinta dan Rido beranjak turun dari ranjang dan mengambil ponsel masing-masing.Cinta melihat nomor tak terdaftar di layar ponselnya. “Gimana sudah dicoba semua fiturnya?”. “Udah lama Om?”. Untuk uang sebanyak yang diserahkan Om Rudi, hari ini termasuk kerja mudah baginya. Om Ridwan terlihat begitu tenang mengikuti segala kemauannya. Ekspresi laki-laki itu mendadak berubah tegang. Laki-laki itu sepertinya hampir sebaya dengan Om Rudi. Dengan sengaja Cinta membuka sedikit lebar kedua paha saat mengembalikan silangan kakinya. “Gak apa-apa”, Cinta tersenyum.Rido adalah seorang pengusaha muda. Haruskah ia menerima ajakan Om Ridwan ini. Kemudian beberapa saat ekspresi wajah laki-laki itu berubah serius. “Serius Om?”.
