Rupanya Sari sudah merasa puas, karena dicabutnya ‘alat kejantanan’ Iman yang masih keras itu. Bokepindonesia Tangannya mulai mengusap-usap paha dan perut Sari. Karena Sari membiarkan saja akhirnya ia berani menciumi, lalu mengulum puting buah dada yang indah itu. Kemudian Sari berlutut di depan Iman, hingga membuat pemuda itu merasa jengah. Tangannya mengusap-usap tonjolan di celana Iman. Dengan kagum dirasakannya bagaimana sekali lagi ia dipuaskan oleh birahi Iman. Dipeluknya wanita itu dikecup-kecupnya lengan, dada, perut, bahkan pahanya.Karena kegelian Sari mendorong dada Iman hingga sampai terbaring. Katanya, … “Man, Pariman, kamu hebat sekali.Selama kawin aku belum pernah sepuas sekarang ini. Setelah itu dilorotnya kain sarung Iman. “Kamu hebat Man …” lalu sambungnya “Lusa malam aku kemari lagi ya.” Setelah itu masih sempat ia berpesan, …. Dirasakannya ukuran ‘daging keras’ Iman yang besar, ketika berada dalam genggaman tangannya.Keenakan Iman, hingga matanya sesekali terpejam. “Peluk aku dong Yang …” Disusupkannya kepalanya di ketiak Iman. Tangan kanannya di tempatkannya di bawah kepalanya. Ia yang biasanya tidak terlalu memperdulikan Iman, sekarang sering memperhatikan pemuda itu dengan lebih cermat.Beberapa kali sampai anak muda itu merasa agak rikuh.