India, Negeri Yang Selalu Tunduk Pada Pria Kulit Putih!

Setelah telanjang, Hesti berdiri mematung di depanku sambil tersenyum dan menunduk. Bokep “Terserah !” Kembali Wulan berdiri, dia dengan tenang membuka blousenya serta kemudian melepas pengait behanya. Aku rasanya sudah tak tahan lagi ingin menubruk Wulan, tetapi aku masih menahan diri “Wulan, coba ya behanya dilepas, Bapak ingin melihat buah dada Wulan !” “Apa blousenya juga dilepas Pak ? Blousenya yang berpotongan rendah dilapisi jas berwarna biru tua, selintasan aku dapat melihat lekuk buah dadanya yang dalam menandakan kalau buah dada pemiliknya montok. Kubaringkan Wulan disofa yang ada dikantorku, dan aku kembali kemejaku. Hesti ternganga mendengar perintahku yang tak pernah di dengarnya itu, tetapi ia benar benar siap untuk apapun rupanya. Kuingatkan Lenny agar tak lupa memberi Wulan uang serta memanggilnya lagi untuk masuk kerja…………..,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Lenny sangat gembira karena aku mengijinkannya mencari asisten, tentu saja dia tak akan lupa dengan pesanku bahwa asistennya harus dapat memuaskan aku baik pekerjaannya maupun seksnya. “Sekarang coba jujur pada Bapak ya, apakah Hesti pernah berhubungan seks ?” dengan wajah yang makin merah Hesti menganggukkan kepalanya.