Ari.. Ari.. Bokep Indonesia Tubuhku rasanya agak lemah, tapi aku masih saja berpikir “Ah tidak apa-apa, mungkin sebentar lagi juga pulih.” Hari kedua dan seterusnya kami tetap hangat bercinta. Aku sungguh heran, bagaimana ia bisa mempertahankan kontraksi cincinnya non-stop selama itu. Kurasakan jepitan vaginanya meningkat seakan-akan memeras batangku. Dipesawat suhu tubuhku kian naik, otot-otot tubuhku rasanya linu dan tidak bertenaga. Ia mengangkat kedua tangannya ke atas memudahkan bajunya dilepas keatas. Aku pengen liat, kamu atau aku yang keluar duluan.”Baru selesai omong, tiba-tiba kurasakan sulit untuk maju mundur karena batangku seperti dicengkram oleh cincin vaginanya. Karena pakai selimut tangan Sheena menjadi lebih berani masuk ke celah resletingku, akhirnya mencapai batang kemaluanku yang masih ditutup celana dalamku yang sudah basah setempat.Meskipun Sheena sungguh pandai dalam merencanakan rangsangan, posisi kursi pesawat tidak memungkinkan berbuat macam-macam tanpa ‘bikin heboh’. Sengaja aku tidak memasukkan jari-jariku ke dalam bajunya, cukup kuelus dari luarnya saja. Ia menaikkan pantatnya melepas batang kemaluanku dari vaginanya lalu turun dari tempat tidur menuju kamar mandi dan menghidupkan kran air di bath-tub. Setibanya di rumah, aku benar-benar jatuh sakit, sempat muntah-muntah pula. Ia memekik, “Awk..” agak sakit karena masih seret. Kuelus-elus kedua buah dadanya lalu kupencet lembut putingnya dengan ibu jari dan jari
Kisah Mesum Robot Seksi
Related videos









