Tapi tambah asyik. Indonesia bokep “Yang satu lagi ngiri, Yaang..” desah Surti gelisah, sambil meremas sendiri payudaranya yang sebelah kanan. Bari tertawa, “Ya. “Sebentar, ya, Yang..” kata Surti sambil membereskan kamera dan film-filmnya, “Kamu duluan, deh. Apalagi otot-otot kenyal di kewanitaan istrinya kini mencekal erat, seperti meremas-remas dan mengurut-urut kejantanannya. Walaupun begitu, rasanya dengan Surti teori itu tidak selalu berlaku.“Aah..” terdengar Surti mulai mendesah lagi, dan pinggulnya berputar-putar gelisah, “Dikit lagi Yang.., tapi jangan semuanya..”
Oke boss! Tubuh yang menggiurkan, mulus tanpa cela, seksi, sensual, erotis, menggemaskan, mengundang remasan, putih bersih halus. Kini tertahan oleh tangan Surti yang berada di depan dadanya, sedikit di bawah kedua putingnya. Belum cukup juga, Yang?”
Bari tertawa, hampir saja tersedak. Cepat-cepat Bari menelusuri bulatan sintal yang menggairahkan itu dengan hidung dan mulutnya. Tapi buat apa begadang, kalau tidak ada yang dikerjakan”, katanya. Bari semakin terhenyak di kursinya, memandang istrinya pelan-pelan menungging. Segar sekali mengguyur badan yang penat dengan air dingin. Terdengar jelas Bari mendesah kecewa, dan Surti menahan tawanya. Semuanya tidak relevan buat Surti, sepanjang Bari ada di sampingnya, dalam pelukannya, dalam jangkauan ciumannya.“Aku besok mau cuti saja”, celetuk Bari ketika acara siaran berita menjelang usai. “Mmhh..” Surti menjawab dengan erangan.
