Payudara Besar Thailand Bergoyang Saat Bercinta Tanpa Pengaman

Dengan posisi seperti ini aku merasa begitu jantan. Aku mulai gelisah ketika 15 menit telah lewat, namun Eksanti belum juga meneleponku. Bokepindonesia Aku mencium pipinya, sambil jemariku membelai-belai bagian belakang telinganya. Aku mengetuk pintu perlahan sambil memanggil nama Eksanti. “Aku juga ingin membantu Mas agar tidak terlalu memikirkanku lagi, tapi..” kalimatnya terputus. Eksanti meminta maaf kepadaku, menyadari kalau aku kecewa dengan pernyataannya. untuk selanjutnya aku benamkan lagi, masuk.., keluar.., masuk.., keluar..Aku meminta Eksanti untuk membuka kelopak matanya. “Ya.. “Saanntii.. Ada sesuatu yang ingin kubicarakan denganmu,”, jawabku lagi. Masih ditambah lagi dengan jepitan liang senggamanya yang sepertinya punya kekuatan magis untuk menyedot meluluh lantakkan otot-otot kejantananku. Aku merasakan nikmat yang tiada duanya ditambah dengan goyangan pinggul Eksanti pada saat aku mengalami orgasme.Tubuhku akhirnya lunglai tak berdaya di atas tubuh Eksanti. Aku akhirnya meminta ijin kepada Eksanti untuk mandi. Dalam hati aku tersenyum dengan kalimat “ingin membantu..” yang diucapkannya. Telapak tanganku langsung menyentuh bibir kewanitaannya yang sudah merekah basah. “Boleh aku masuk, Santi? Akhirnya aku cuma bisa pasrah dan diam.Kejantananku yang tadi aku rasakan telah tegang menantang, tiba-tiba menjadi lemas dalam genggaman tangan Eksanti.