Sementara aku bergegas ke kamar mandi. Bokepindonesia Tidak pakai AC, karena udaranya cukup dingin. “Aku pasti ketagihan Pak….soalnya punya Bapak panjang gede gitu…”Kata-kata Bu Evi itu membuat napsuku bangkit lagi. “Mungkin kalau dengan pasangan kita sendiri sudah biasa, jadi nggak ada yang aneh lagi. Kalau ada dia, aku tentu takkan sebebas ini.”Sore itu kami pulang ke rumah masing-masing, dengan perasaan baru. Rambutnya yang tak ditutupi, tampak tergerai, panjang lebat dan ikal. Berkali-kali Bu Evi memagut bibirku. “Gak tau kenapa ya?” sahutku sambil meremas payudaranya yang terasa masih kencang. “Blessss…” sekali tekan penisku langsung terbenam.“Aduhhh… sudah masuk Paakk… oohhhh…” Bu Evi menyambutku dengan pelukan erat, bahkan sambil menciumi bibirku sambil menggerak-gerakkan pantatnya,
“Aku gak bisa nahan lagi…mau keluar Paaak…tadi sih terlalu dienakin…oooh…”Lalu terasa tubuh wanita itu mengejang dan mengelojot seperti sekarat. Bu Evi sedang ngobrol dengan istriku. Lalu aku menggulingkan diri ke bawah, dengan aktifnya Bu Evi action dari atas tubuhku. Dan batang kemaluanku yang masih terbenam di dalam vaginanya, terasa mengeras lagi.
