Setelah memposisikan diri diantara kedoea paha itoe, kembali Pak Soesno menoesoekkan senjatanya ke liang kemaloean Viola. Badan Viola kemoedian dibawanya keloear kamar mandi dan ditelentangkan di ranjang, dia sendiri naik ke atas badan perempoean itoe menindihnya. Bokep terbaru Lidah hangat itoe memain-mainkan klitorisnya sehingga rangsangan dari sana merambat ke seloeroeh badan Viola memboeat badannya bergetar. Pak Soesno menyedot-nyedot kemaloean Viola dgn nikmatnya, lidahnya menyoesoep masoek mengais-ngais bagian dalam kemaloeannya, sementara tangannya siboek mengeloesi paha moeloes dan pantatnya yg boelat. Sepertinya ada sensasi lain yg timboel dari hoeboengan seperti itoe karena dia merasa jenoeh dgn kehidoepan seks yg begitoe-begitoe saja. Viola sebisa moengkin bersikap normal meski gairahnya meningkat, agar tak memberi kesan moerahan pada toekang keboennya itoe. “Ini Pak, kran boeat bathtoebnya ga jalan, ga taoe kenapa nih !” katanya
“Bisa kok Boe, ga ada yg matjet !” kata lelaki itoe setelah memoetar kran dan airnya mengalir
“Ooohh…ya oedah, soalnya tadi saya poeter-poeter berapa kali airnya ga keloear meloeloe sih, makasih ya Pak !” katanya seraya bangkit berdiri maoe mengantarkan Pak Soesno ke pintoe. Viola menatapi badannya yg berotot dgn koelit sawo matang itoe, terlebih ketika Pak Soesno melepaskan tjelana dalamnya, mata Viola terpakoe pada kemaloean yg telah menegang sebesar pisang ambon itoe.