Perlahan aku merasakan penisku ereksi.“Egh..” aku menahan nafas ketika kurasakan tangan Felicia menggenggam batang penisku dan meremasnya.Tak lama dia mengocok penisku hingga membuatku makin terangsang. Matanya berbinar-binar.“Thanks Boy.. Bokep indo Aku harus pulang. Bukan rayuan kok. Cukup sulit bercinta di kamar mandi. Dia Boy.” aku menganggukkan kepalaku padanya.“Hi Gladys..” sapaku.Kemudian aku berdiri. Lalu tertarik jazz. Menggosok-gosoknya dengan jariku.“Agh..” kudengar rintihan Felicia. Di tangannya ada sebuah kaos. Lagu Jazz yang sangat sederhana. Sementara tangan kiriku meremas bongkahan pantatnya dan sesekali menyelinap ke belahan pantatnya. Gladys masuk ke kamar. Tak lama kemudian Felicia kemudian membuka kakinya dan membimbing penisku memasuki vaginanya. Sudah lama sekali aku tidak bercinta. Wah.. And your cellular number. Kamu bisa main piano yah?” Felicia tampak terkejut. Kulihat Felicia bisa mengerti. Yeeaahh..” Felicia menyusulku orgasme.Dia menjerit kuat sekali kemudian membalikkan badannya dan memelukku. Matanya berbinar-binar.“Thanks Boy.. Kulihat Felicia bisa mengerti. Kukocok lagi dengan gencar. Perlahan ujung lidahku mendekati putingnya. Felicia meresponsku. Tit.. Lampu hijau nih. Payudara dan putingnya terlihat begitu seksi. Dia membalas menyiramku dan kami sama-sama basah kuyup. 081xx. Kamu berhasil memuaskanku..” Pujian yang tulus. Sudah jam 2 pagi. Tapi aku tak menyerah. Waktu masih menunjukkan pukul 23.30.
