Gerakannya lambat menyerupai bermalas-malasan. Bokep Kebasahan yang terselip di antara kedua bibir kewanitaan terlihat semakin jelas. Sebagai atasan baru, ia sering memanggilku ke ruang kerjanya untuk menjelaskan overbudget yang terjadi pada bulan sebelumnya, atau untuk menjelaskan laporan mingguan yang kubuat. Hembusan nafasku ternyata menciptakan bulu-bulu itu meremang.“Indah sekali,” kataku sambil mengelus-elus betisnya. Kami saling menatap. Nafasnya mengebu. Tercium aroma segar yang membuatku menjadi semakin tak berdaya. Seandainya rintihan itu terdengar pun, saya tak peduli. Di depan mataku kini terpampang keindahan pahanya. Bila sedang berada di ruang kerjanya, belakang layar saya pun sering memandang lekukan pinggulnya ketika ia bangun mengambil file dari rak folder di belakangnya. Tercium aroma segar yang membuatku menjadi semakin tak berdaya. Aku terpana menatap keindahan dua buah bibir berwarna merah yang berair mengkilap. Aroma yang sedikit menyerupai daun pandan tetapi bisa membius saraf-saraf di rongga kepala.“Suka Jhony?”“Hmm.. Aroma yang memaksaku terperangkap di antara kedua belah paha Mbak Lia. Pesona yang membutuhkan sanjungan dan pujaan.“Periksalah, Jhony. Sambil menatap pesona di depan mataku, saya menarik nafas dalam-dalam. Aku menengadah.“Kurang jelas, Jhony?” Aku mengangguk.Mbak Lia tersenyum bandel sambil mengusap-usap rambutku. Aroma yang sedikit menyerupai daun pandan tetapi bisa membius saraf-saraf di rongga kepala.“Suka Jhony?”“Hmm..
