Setibanya di rumah keadaan sepertinya masih sama seperti dulu saat aku masih membujang, tidak ada yang berubah,….. Bokepindonesia “besar juga.,,beda dikit lah ama yang di film” ujar ida, sambil tersenyum Ida mengenggam penisku
Ida mulai menganggkat penisku dan mulai mengurutnya dari atas ke pangkal paha selma 10 menit, rasanya seperti berenang di awan, apa lagi saat Ida menempelkan bibirnya ke ujung kepala penisku dan menghisapnya pelan..,,“udah…udah…”ujarku sambil mencoba menarik penisku keluar dari mulut Ida,
Tak lama setelah itu kerasakan sesuatu keluar dari penisku, tidak dapat lagi kutahan. “beb?,,, bebek kali?” jawabku bercanda
“iiih tuh kan bercanda lagi, teus maunya dipanggil apa?” tanya Ida lagi,
“terserah kamu deh…” ujarku sambil mengucek-ngucek mata.Mulai pagi itu, di kantor hidupku terasa semakin indah. Semua yang selama ini tertutup kain baju ataupun celana sekarang jelas terlihat dihadapanku, pinggul ida lumayan besar, pantatnya montok dan yang membuatku sangat bahagia dalah vaginanya yang tidak memiliki bulu sedikitpun.“sering cukur neng?” tanyaku
“nggak juga sih,..gak tau kenapa,, bulunya lama numbuh” jawab ida. Mungkin Ida masih takut untuk mencobanya. Ida sangat perhatian padaku dan terus saja mengirimkan SMS yang menanyakan kegiatanku dan lain-lain. Ku buka sedikit lebar lubang kemaluannya, memang benar.