Panasnya Keluarga – Pengalaman Pertama Adik Tiri Dalam Threesome

iya.. Bokepindonesia Benar kamu mau?” Santi mengangguk. Mereka berpagutan beberapa saat. yaa.. terus Ton..!” Santi menggelepar-gelepar sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. “Tinggi 170 cm, berat 50 kg, umur 20 tahun,” Toni mengguman sendiri membaca data di depannya. iya.. terus Ton..” “Sshhh.. ha.. “Pernah main Sinetron atau pementasan sebelumnya?” “Belum pernah.” “Kamu tahu bakat kamu apa?” “Saya bisa menyanyi, tenis dan bakat yang terbesar menurut saya adalah akting.” “Kok tahu bakatnya akting?” “Saya ahli mempermainkan perasaan orang Pak,” jawab Santi sambil tersenyum malu mengakui jika dia sering mempermainkan orang. “Iya Pak.” “Tu kan..!” “Oh iya.” tersipu Santi, ternyata dia masih memanggil Toni dengan Pak. Kamu jadi teman SMA si pemeran utama,” kata Toni sambil memakai celananya. “Iya.. “Ternyata kamu memang ingin sekali peran ini ya?” “Iya Ton, aku mau peran ini sebagai awal dari karirku di dunia film.” “Apakah kamu tahu pendatang baru di dunia film mau melakukan apa saja untuk dapat peran?” “Aku tahu Ton, Aku juga mau melakukan apa saja agar diterima.” “Aahhh..! tentu saja,” jawab Toni sambil membuka kancing baju lalu reitsleting celananya. oh.. “Oooh nggak.. Kira-kira tujuh atau delapan tembakan, badan Toni mengejang, dan lalu lemas, lunglai, jatuh ke depan, menindih Santi. ha.. nggak..! Tidak usah terlalu formal OK..!”

Panasnya Keluarga – Pengalaman Pertama Adik Tiri Dalam Threesome

Related videos