Tak lama kemudian aku merasakan sesuatu menempel di bibir vaginaku. Bu Nimas silahkan masuk” Aku langsung masuk menuju ruang tamu. Bokep Obrolan kami sempat terhenti karena pembantu pak Hartono datang membawakan minuman pesananan majikannya. Wangi bunga telah memenuhi seisi kamarnya.Ketika aku masih terpesona dengan kamarnya yang mewah tiba-tiba dia memelukku dari belakang. Setelah berhasil mengatasi rasa gugupku akhirnya kuberanikan diri untuk memencet bel. “Hmm.. Toh pikirku nantinya pakaian ini juga tidak berguna karena ketika aku menunaikan tugasku baju ini harus dilepas. Aku sempat berpikir juga melihat keadaan yang seperti itu, tapi demi melunasi hutang suamiku akhirnya aku sanggupi permintaannya. “Tunggu aja di ruang tamu bu.” Katanya padaku. “Ibu siapa? Hal ini jelas saja membuat nafsuku meledak. Sambil menunggu minuman datang pak Hartono memulai pembicaraan, sekaligus untuk mencairkan suasana yang kaku. Sebenarnya ada satu lagi kejutan untukmu hari ini.”
“Apa itu?” Belum dia menjawabnya tiba-tiba pintu kamar terbuka. Baru beberapa goyangan saja aku sudah orgasme lagi padahal kulihat pak Hartono masih kuat menggoyang penisnya.
