Mirna sempat terpikir bahwa itu sudah berlebihan, tapi dia mencoba menerima saja hasil karya Sitha di mukanya. “Mestinya dari dulu kamu begini,” kata Bram di depan muka Mirna, “Tapi kalo udah susah-susah dandan kayak gini, jangan setengah-setengah dong! Bokep “Aku udah tahu. Pakaian yang dipinjamkan Sitha pun tidak mencerminkan kepribadiannya yang biasa, tapi Mirna diam saja. “Kamu udah dua hari nggak ngomong sama Bram. Mas Bram mau apa…?”
“Mau merawanin pantatmu…”
Sesudahnya, ada jeritan yang sampai terdengar oleh Sitha di rumah sebelah. “Jangan dipaksain kalo emang gak bisa,” kata Bram, mulai yakin bahwa dia sudah membalik keadaan. Sitha, kakak ipar Mirna, menyandarkan punggung ke kursi salon yang didudukinya sambil membuka satu per satu foto-foto itu. Hampir 10 menit bibir mereka bertempur, lidah mereka saling serang. Tapi kalau keduanya berjejer, orang bakal lebih banyak yang menengok ke arah Sitha daripada Mirna, karena Sitha selalu tampil ‘meriah’ dengan dandanan cenderung menor dan pakaian seksi, sementara Mirna selalu terlihat polos dan biasa berpakaian konservatif.