Semalaman itu, entah sudah berapa kali aku orgasme. “Apa ini namanya, Lin?“
“Eeh…?!“ pertanyaannya mengagetkanku. Indonesia bokep Aku langsung ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhku. “Ahhh… ahh… ahh…” sekitar 3-4 kali kelaminnya menyemprotkan cairan sperma di dalam bibir rahimku. Kalau digabung dengan keseluruhan dari awal kami bercinta sejak pagi ini, entah sudah berapa kali orgasme yang kudapatkan. Dia menciumi pipiku denga lembut, terus menjilati leher dan telingaku. Tiba-tiba diangkatnya daguku. Lalu tangannya menuntun jari-jariku tersebut untuk mengocok kelaminku sendiri, mengocok lubang memekku! Masa udah ngerasain enaknya, tapi gak tahu namanya?“ tanyanya lembut di telingaku sambil tanganku dituntunnya untuk mengocok batang kemaluannya. Namun dalam hati aku yakin bahwa malam ini Andi akan habis-habisan menyetubuhiku. “He-eh,” aku hanya mengangguk pelan. “Ahhh… wuuaaaahhh…” tiba-tiba goyangan mas Herry menjadi semakin cepat, nafasnya semakin berat, pertanda dia akan mengalami orgasme sebentar lagi. Sementara tangannya meremas-remas dan memainkan payudaraku. “Aaaahhhh…” tak sadar, aku menjerit saat orgasmeku datang lagi. Namun aku tak perduli, semenjak Andi ’memperkosaku’ aku menjadi ketagihan bencinta dengannya. Entah kenapa aku selalu pasrah pada cumbuannya.
