Bolak-balik Di Antara Celah Ketat Itu • Netorious Neighbor #09

Perlahan tapi pasti aku menggerakkan pantatku naik turun. “Ooohh..”, jeritnya. Bokepindonesia Pahanya sudah membuka lebar, dgn bibir kemaluannya yang merekah siap menerima diriku. Aku merasakan spermaku memancar dgn derasnya, memasuki liang kemaluannya yang juga sudah basah kuyup. Bibir-bibir kami saling mengulum, berusaha menimbulkan hasrat birahi yang lebih besar. “Nah, mana komisinya”, kata Bu Sherlly. Aku menyerangnya diiringi tawa cekikikannya yang membangkitkan birahi. Hahahaha..”, Ibu Sherlliana tertawa. Yang perlu kan burungnya. “Bu Sher”, kataku satu malam, setelah melewati beberapa kali orgasme. “Pokoknya, pasti memuaskan.” “Gimana? Kudorong pintu itu dan tak lama kemudian kami telah berbaring di tempat tidur. Di bibir kemaluannya aku berhenti sejenak sekedar mengungkit nafsunya. “Masukkan sekarang juga! Ia pun menggeliat-geliat menyiapkan diri untuk persetubuhan gelombang kedua. Kan udah lama puasa. Ia semakin tidak berdaya seperti kapas kering yang terapung. Pantatnya ditinggikan sehingga aku dgn mudah dapat menyetubuhinya dari belakang. “Lebih keras! “Ibu lapar, pengen makan.” Walau nafsuku telah menggelegak, aku terpaksa bersabar dan menurutinya ke ruang makan, tanpa merasa perlu berpakaian.

Bolak-balik Di Antara Celah Ketat Itu • Netorious Neighbor #09

Related videos