Tiba-tiba, dia memutar badannya. Bokepindonesia pada pergi mas, pada ikut ndoro kakung (juragan laki-laki). Biasanya dia menyebutku dengan “nak Didik”.“Kok bengong!” Tanya Tante Ani membuatku kaget.“Eh.. Ya, saya nggak berani tante. Rasa takut dan bersalah mulai menghantui aku. Aku tidak tahu persis apa yang dilakukan Tante Ani setelah itu. Aku juga bergabung kembali ke tim sepakbola sekolahku, yang untungnya masih diterima. Kupagut lagi bibir Tante Ani, sambil tanganku meremas-remas buah dadanya yang masih memakai BH. Tapi masih dua minggu lagi kok tante, sekarang-sekarang ini baru tahap penggojlokan,” Aku sudah mulai tenang kembali.“Pelajaran kamu terganggu nggak?”“Ya sebenarnya lumayan menggangu tante, habisnya latihannya belakangan ini berat banget, soalnya sekolah sengaja mendatangkan pelatih sepakbola beneran. Dari sepakbola itulah yang kemudian memuluskan langkahku mencari kerja kelak. Setelah memarkirkan mobilnya, yang sepertinya mencari tempat yang agak jauh dari pusat pertokoan, Tante Ani mengajak aku turun.Setelah turun, Tante Ani langsung menyetop taksi yang kebetulan sedang melintas. Ternyata Tante Ani tahu sedang aku perhatikan. Tante Ani pun melakukan hal yang sama padaku.Tante Ani sepertinya kurang puas bercumbu dengan pakaian lengkap. Tante Ani kemudian memeluk pinggangku dan membenamkan kepalanya dalam pelukanku.Setelah beberapa lama, aku duduk di samping Tante Ani.
