“ Aaaccchhkuuu Mauuuuhh Keeeluuuaarrrh Saayaangghhh ”. Bokepindonesia Ditengah jalan saya sempat melihat sebuah rumah kecil dari kayu. Dengan suaranya yang makin merintih Vivi terus meracau ,
” Paaaaaaccck Janggggaaaaan Nantiii Paccccchaar Saaaaayaa Leeewaaaaaat “. Setelah turun saya pesan minum dan sembari menunggu saya ngobrol dengan si ibu mengenai asal usul kami berdua. Hampir beberapa menit lamanya saya menyaksikan adegan panas itu. Anehnya saya tidak pernah berani untuk menanyakan hal ini ke Vivi. “Tenang cah ayu awalnya memang sedikit sakit tapi lama2 pasti kamu suka “. Akhirnya saya berniat menyusul sekalian kencing juga pikirku. (Siapa Itu) “,hardiknya tapi tangan Vivi meraih wajah Bapak tua itu “
Sudah pak paling kucing aku lagi tanggung nih…” ujar Vivi sambil tersenyum dan kemudian melumat mesra bibir bandot tengik itu. Dan pertempuran kembali dilanjutkan. Tapi baru kali ini saya melihat dia orgasme pada saat permainan belum dimulai. Beberapa detik berselang Vivi kembali orgasme.