Segera kami meluncur ke sebuah karaoke terdekat menggunakan mobilku. Ohh..ohh. Bokep Indonesia Baiklah, tapi tidak lebih dari itu ya?, jawabku. Ya, kalau Aku yang ngontrol sih, gak sakit, kata Okta. Apa nanti… Belum selesai Aku bicara, Okta segera memotongku. , jawab Okta. Tiba-tiba timbul gelora yang besar untuk memeluknya. Ke atas lagi Arman. Aku selalu menggunakan antiseptik. Sampai tibalah kami di lagu yang kelima. Kebiasaanku sejak kuliah emang gak bisa aku ubah, aku yang hobby seka iseng sms-sms kenomer yang tinggal aku acak sering kali berujung cacian dari orang yang aku gak kenal tersebut. Aku diam saja.Sekarang gantian, ya, kata Okta. Sepertinya ia benar2 menikmati perlakuanku. Segera Okta mempercepat gerakannya. Tolong dong, Arman. Lalu ditekannya sedikit lagi. Geer juga Aku dipuji begitu. Kemudian kuarahkan cumbuanku ke lehernya. Indah sekali, pikirku. Kuputar wajahku memutari tokednya. Halus sekali, pikirku. Kuremas lembut toketnya. Kuputar-putar jariku dengan lembut di sana. Okta, tolong lepaskan, Aku mau keluar, kataAku. ahh.. Kunikmati permainannya, tak terkira nikmatnya. Kemudian kuarahkan cumbuanku ke lehernya. Semakin hari kini aku sering menelponnya saat istirahat kerja dan Okta orangnya sangat enak untuk diajak mengobrol. Sebelum lagu tersebut dimulai, tak sengaja punggung tanganku menyentuh punggung tangan Okta. Oh, Arman, Baru kamu laki-laki yang bisa memperlakukanku
