Sementara Mitha masih berusaha menutupi vaginanya dengan kedua tangan.“Kenapa dia … Jangan bingung, sekarang kamu harus buka handuk,” kata istriku lagi.Busyet. Bokepindonesia Ini buruk juga, saya benar-benar tidak berharap istri saya menjadi begitu baik. Mitha dan saya tertegun.“Apa … bisakah kamu, Lis?” Mitha bertanya. Akhirnya, Mitha perlahan ingin melepas handuknya.Ups .. Wow … Kami benar-benar merasa … RUUAARR BBIIAASA! Tak lama setelah itu, mungkin karena saya sangat bersemangat, istri saya menjerit sedikit … Menangis dengan kepuasan … Jadi saya merasakan sesuatu yang sangat panas di lubang vaginanya. Wow apa? “Yah, Lis, jadi apa itu Hery?” Tanya Mitha, menatapku dengan malu-malu.Pada saat itu, saya hanya bisa menyerah dan berdoa agar burung saya tidak bangun. Setelah tiba di sana, saya langsung pergi ke kolam, karena Mitha telah berjanji untuk menunggu di sana. Dengan senyum bahagia, gadis itu akhirnya meninggalkan ruangan. Sampai lama kemudian istri saya mulai akrab dengan Mitha.Mereka sering pergi bersama. Dengan senyum bahagia, gadis itu akhirnya meninggalkan ruangan. Selama waktu ini, saya melihat istri saya dan Mitha saling memandang, bingung. Wow … Kami benar-benar merasa … RUUAARR BBIIAASA! Melihat istri saya selesai, Mitha langsung bertanya dengan wajah cemas.“Ngg … Sekarang aku tidak bisa merasakan sengat suamimu, Lis?”“Tentu saja aku bisa,
