“Ema sini sayang…!” panggilku. Bokepindonesia “Ahhh.. “Sini aku lepasin…” kataku. bikin konak aja luh…” gerutuku. eghh…” terdengar suara itu dari mulut Ema ketika batangku masuk, tampaknya ia menikmatinya. “Ehhhmm… uhhh,” lenguhnya sambil memejamkan mata. “Tapi lebih… nikmat memekmu sayang.”
“Hush…” katanya. belum-belum saja sudah ngaceng yaa..” godanya sambil tangannya memegang kemaluanku dengan jarinya seakan mengukur besarnya. “Emm… OK jadi!” jawabku mantap. nikmattt!”
“Crut…” spermaku pun keluar. Tak lama aku merasa hampir keluar. “Bagaimana rasanya sayang…” tanyanya manja dan memandangku sinis. Setelah agak lama, aku pun menarik kemaluanku dari mulut Ema. Kemudian aku ingin ganti posisi, aku suruh Ema menungging. “Sialan… kamu memakai baby oil-ku yah? ssss… ahhh…” desahnya penuh kenikmatan. “Ughhh…” desahnya agak terkejut, ia pun membalas ciumanku. “Tenanglah belum waktunya,” ia mengelusnya dengan lembut dan merabai juga kantong zakarku. nggak boleh liat cowok seneng,” gerutuku. biar enak nanti mijitnya!”
“Wahhh… itu nanti aja deh, nanti malah berdiri lagi,” kataku setengah bercanda. Aku sambil mengelus dan mengocok sendiri kemaluanku sembari melihat geliat gadis itu memijatku. “Ehhh.. Sayang, punyamu terlalu besarr…”
Aku pun segera menekan lagi dan akhirnya “Blesss…” seluruhnya bisa masuk. “Aahhh.. sebatas ciuman saja biasa kan? Kurang lebih 5 menit kemudian “Crott!” tumpahlah cairan maniku membasahi perut dan sprei sekitarku. Aku pun hanya
