Lalu kalau ibu tiriku tahu bahwa aku terus-terusan membayangkan tubuhnya dalam gumulanku, seperti dalam mimpi itu, apakah dia takkan marah?Entahlah. Bokep Indonesia Sejauh itu aku dan Mbak Ning bisa merahasiakannya. Dan oh…ternyata Mama tidak berontak waktu aku memegang payudaranya yang ternyata masih sangat kencang (maklum Mama belum pernah melahirkan anak).Mama diam saja ketika aku meremas payudaranya dengan lembut. Dia terkejut, menoleh ke belakang, ke arahku, Kenapa Ton?Gak kenapa-kenapa. Tanganku yang masih melingkar di lehernya, mulai turun ke bawah… memegang buah dadanya dari luar dasternya. Seperti ingin tahu apa yang akan kulakukan selanjutnya. Mama protes. Ibu tiriku tidak mengenakan celana dalam, sehingga tanganku mulai menyentuh rambut lebat di selangkangan Mama. Padahal sudut mataku mengintai dia terus.Kulihat Mama menghadapi setumpuk kertas ulangan murid-muridnya.Aku mulai nekad. Aku masih menyimpan file dari sahabatku itu. Karena aku yakin mereka tidak akan bisa diperlakukan semaunya seperti Mbak Ning. Hal itu membuatku merasa semakin dikasih hati. Dia terkejut, menoleh ke belakang, ke arahku, Kenapa Ton?Gak kenapa-kenapa. Masa mama diginiin? Kudengar langkah ibu tiriku menuju kamar mandi.
