Kutaruh kembali botol Vicks 44 itu ke dalam saku jaketku, dan memacu gas mobil menuju ke rumah Nia.—————————————————Kugerayangi buah dadanya, menciumi puting susu-nya, melumat bibirnya, meraba selangkangannya, “Ahh.. “Ray, jadi inget waktu dulu.” Aku pun teringat. Video bokep indonesia nggak apa-apa. Mmm..” Dalam keterkejutanku, aku nyaris tidak percaya semua ini. “Ray.. sure..” aku tergagap-gagap. agg.. Masa bodoh.“Ahh..” kudengar ia menjerit kecil saat kutekan-tekan ujung kemaluanku ke liang kemaluannya. Tamparan itu telak mengenai pipiku, membuat pengaruh obat di kepalaku sejenak berkurang. “Hhh.. Kugenggam pergelangan tangannya, menuntunnya ke batang kemaluanku yang mulai tegang tak karuan. Waktu itu aku sedang sendiri. Mau kemana?”
“Curhat saja, aku pingin refreshing,” sahutku sok sedih. Tapi.. Kuciumi seluruh wajahnya, menjilat bibirnya yang terbuka dan terengah, menggigit lehernya, menghisap puting susu-nya dan tanpa basa-basi kuangkat tubuhku, menaikkan pahanya ke samping, dan menempelkan ujung kemaluanku di permukan liang kemaluannya. “Aku sebenarnya juga mau.”
Wah, ini luar biasa, pikirku. Setan pun tertawa dalam jiwaku.Kubayangkan tubuh Enni di atasku, tanpa pakaian, tubuhnya bersimbah peluh. Kamu?”
Lalu Nia bercerita tentang bagaimana ia setelah lulus SMU, berangkat ke Jakarta untuk meneruskan kuliah D1 di sebuah universitas negeri di sana. “Aku sebenarnya juga mau.”
Wah, ini luar biasa, pikirku. Yah, sedih sekali, sampai menempelkan kepalaku di pahanya. agg..
