Saat dia menghampiriku, langsung kembali kuciumi wajahnya yang sangat cantik itu. Ntar gantian” katanya bak sutradara kawakan.Kuturuti kemauannya. Bokepindonesia Erangan ini semakin keras terdengar saat jemariku mengusap-usap liang nikmatnya. Mata mereka agak sedikit kaget melihat ukuran kejantananku.“Besar sekali mas. Tangannya tampak meremas sprei ranjang. “Ok, daaggh..” kataku pada mereka berdua.Aku segera menjalankan mobilku kembali menuju tempat kost. Sementara Elis, temannya yang seksi dengan bergairah menonton adegan kami.“Kamu buka juga dong Lis” kataku. Kuremas buah dadanya yang besar, dan kuangkat daging kenyal ranum ini sehingga keluar dari cup BHnya.Tampak luar biasa seksi Elis saat itu, dengan wajahnya yang manis dan kedua payudaranya yang mencuat keluar. hampir sampai nih..” erangku.“Mas yang ambil ya..” kata Elis sambil menyerahkan hp padaku. Akan tetapi, ternyata tidak semudah itu. “Ok, daaggh..” kataku pada mereka berdua.Aku segera menjalankan mobilku kembali menuju tempat kost. Aku seperti merasakan “deja vu”.Teringat olehku pengalaman beberapa waktu lalu saat mau menggoda seorang gadis sendirian di lobby studio 21, yang ternyata membawa cowoknya. Penisku yang masih tegang sehabis menikmati vagina temannya, langsung diraih dan dikocok-kocoknya perlahan.Sesaat kemudian kubalikkan tubuh Elis, dan kunaiki tubuhnya. Cepetan dong gue udah di lobby nih” katanya.“Ya udah..cepetan deh” ujarnya lagi.“Sedang nunggu pacar ya ?” tanyaku sok akrab“Nggak kok
