mas Edy menimpali sembari tersenyum. Saya berupaya buat membuang memoriku tadi malam, tetapi terus menjadi jelas dalam benakku episode- episode percintaan mereka tadi malam.Saya pamit kepada mereka, berupaya senyum yang normal serta meninggalkan rumah. Bokep Suamiku belum terdapat di sampingku. Saya berupaya meronta, tetapi tangan- tangan mereka sangat kokoh. Dengan liar saya menjilat serta mensterilkan sisa maninya di sana. Lama- lama saya mengarah dapur, tetapi begitu hendak merambah ruang tengah, terdapat suara- suara yang tidak asing lagi di telingaku dari ruang keluarga. Sedangkan di selangkanganku, terdapat suatu tuntutan yang nyaris meledak, kala mas Tomy mencium anusku. Malam ketiga, sehabis kami kembali dari santap malam di seputaran Denpasar, aku langsung saja mohon pamit buat lekas istirahat. Seketika suamiku memelukku, serta mencium tengkukku.” Maaf say, sekali lagi maaf…” Saya tidak bereaksi, hingga mbak Sally duduk di sampingku serta mulai mencium telingaku. Saya menutup mata, ingin menangis, tetapi tidak dapat. Perasaanku terus menjadi tidak karuan sehingga saya memohon sopir buat menyudahi dari jarak seratusan m.
