Pedagang ikan mulai berdatangan. Mulanya Suti tidak mau, atpi aku terus meyakinkannya, kalau kami tak mungkin menikah. Bokep Indonesia Ayah dibawa naik ambulance militer dengan sirene meraung-raung. Orangtua Amir sangat senang. Aku memelukkan kedua tangankua ke pantatnya dan menarik maju-mundur, agar kontolku keluar masuk di memeknya. Perahu terus melaju dan gelombang kecil mengayun-ayunkan kami. Perahu terus melaju menuju tepian. Dari kejauahan aku melihat mereka membawa Suti dan Amir ke kampung dan aku sudah lebih dahulu sampai. “Benar ya Mas…”
“Benar. Dia sudah pula menyebut dirinya dengan kata Bu ne. ada apa lagi…” kata Ibu meronta, sampai perahu oleh. Setelah itu, kami pulang dan tak lupa membeli peralatan untuk menempel jaring. “Benar..” aku janji, kataku. Aku juga memeluknya. TIga kali kami menebarnya, kemudian kami keluar dari teluk itu. Angin mulai rada juga. Aku terus menggenjotnya dari atas. “Ada apa, SU?” tanyaku. Suti naik kepangkuanku.
