Kegeliannya membuat kepala Lidya menengadah kebelakang sehingga buah dadanya siap dilumat dengan mulutku yang makin liar. “Kaya’nya kita nggak perlu keluar dari sini deh.., sebentar ya, aku kunci dulu pintu depannya,” katanya lagi. Bokep Akupun demikian, walaupun sempat terpana sebelumnya melihat dirinya yang semakin cantik, sensual dan sexy, apalagi dengan penampilannya siang itu yang mengenakan blazer merah, rok mini ketat dan sepatu tinggi hingga menampakkan kejenjangan kakinya serta kemulusan kulitnya yang mulus, walaupun tubuhnya tetap tidak berubah, yaitu mungil dan ramping. Kedua kakinya kencang sekali menghimpit pinggangku, dan tangannya beralih menekan kepalaku ke buah dadanya. Lidya makin pasrah waktu pergelangan kakinya kupegang dan kukangkangkan ke samping sambil terus menggenjot vaginanya. Walaupun kedua kakinya masih kuciumi, pahanya mulai terbuka sedikit, sehingga satu tanganku bisa bebas menjamah kemulusan paha dan selangkangannya. Penisku mulai berdiri lagi dengan perlakuannya ini, apalagi aku bebas menghirup aroma tubunya yang bercampur antara parfum dan keringatnya itu. “Kangen sama bibirku juga nggak?,” bisikku kemudian yang kubarengi dengan ciumanku di kupingnya. Lidya menggelinjang, tapi tanpa sadar malah memajukan duduknya ke pinggir meja dan kedua kakinya dikangkangkan ke masing-masing ujung meja, sehingga selangkangannya makin terbuka lebar membuatku makin bernafsu.
Gila! Ibu Rumah Tangga Yang Tak Kenal Puas Dalam Ranjang
Related videos
No image













