Penumpang lima lalu supir, jadi enam kali tujuh, 42 hore aq turun. Agar kejadian kemarin terulang. Bokep Cukuplah kalau tanganku menyergapnya. Sengaja kuperlihatkan agar ia dapat melihatnya. Aq meringis menahan sensasasi yg waow..! Aq mengikutinya. Lalu memeknya, basah sekali. Daripada suntuk diam dirumah, tadi malam aq menyeleseaikan kerjaan yg masih menumpuk. Aq berhasil.“Ini..,” kutunjuk pangkal pahaku.“Besok saja Sayang..!” ujarnya.Ia hanya mengelus tanpa tenaga. Sengaja kuperlihatkan agar ia dapat melihatnya. Tdk terlalu ayu. Langkahku semangat lagi. Aq masih mematung. Aq harus memulai. Aq menanti dengan debaran jantung yg membuncah-buncah. Jangan dimasukkan dulu Sayang, aq belum siap. “Mbak Iin.., udah ada pasien tuh,” ujarnya dari ruang sebelah. Lalu pindah ke pangkal paha. Sekali. Tapi belum begitu lama ia pindah ke betis.“Balik badannya..!” pintanya.Aq membalikkan badanku. Aq bisa dapatkan ia, wanita setengah baya yg meleleh keringatnya di angkot karena kepanasan. Dari atas: Turun. Ah, kini ia malah berlutut seperti menunggu satu kata saja dariku. Bau tubuh wanita setengah baya yg yg meleleh oleh keringat. Oh.., aq hanya dapat menunduk, melihat kakinya yg bergerak ke sana ke mari di ruangan sempit itu. Angin menerobos dari jendela. Aq kira aq sudah terlambat untuk bisa satu angkot dengannya. Inilah kesempatan itu. Untung ada tissue yg tercecer,
