Sudah empat bulan lamanya Faried melakukan ‘tugas rutin’ itu. Bokep Hidung dan lidah Faried menciumi dan menjilati daerah di belakang daun telinga Ayu dan sekitar tengkuknya. Terkadang jari-jari tangannya menggaruk mesra punggung Ayu dengan lembut, atau meraba, mengusap dan memainkan payudaranya yang menggantung menantang di atas perutnya.Setelah beberapa lama saling menjilat, menghisap dan menikmati permainan ini, Ayu beranjak dari posisinya.“Bang…sekarang yah!” katanya sambil memegang penis yang tegang tegak kaku menghadap langit-langit.Ayu mengangkangi Faried sambil memunggunginya. Ayu mulai tak canggung-canggung mengungkap riwayat hidupnya pada si sopir. Dia hanya ber-ah-uh saja sambil sesekali menciumi bibir tebal Faried. Matanya bertanya. Tangannya menjalari sekujur tubuhnya dan meraba-raba batang kelelakian Faried, memainkannya, mengelus dan mengurutnya sehingga penis itu pun bangun dari tidurnya. Kawin dengan lelaki yang mampu memberi nafkah cukup lahir batin–tidak sekedar limpahan materi yang semu belaka, hidup bahagia, punya anak dan menikmati kehidupan,” Faried mengucapkan kalimat tersebut sesantai mungkin tanpa beban, ia ingin mendengar pendapat Ayu mengenai hal ini.Sejenak Ayu terdiam. Tangan Faried mengelusi punggung putih mulus Ayu sementara Ayu mengelus-elus rambutnya.“Mbak…bukannya hari ini harus ke bandara? Besok, Ayu akan berangkat berlibur ke Singapura dan Australia mendampingi sang direktur selama sebulan. Ia mengarahkan batang kelelakian itu ke gerbang kewanitaannya.
