Sengaja ga pake CD?” goda Bram. Hayo ngaku. Bokep Bram menatapnya dengan pandangan lapar… dan iseng. Mirna punya banyak waktu luang dan bisa bekerja di rumah, sedangkan Bram banyak bepergian keliling kota dan kadang-kadang ke daerah. Kalau Mirna pacaran dulu sama Bram, pastinya mereka bisa lebih saling ngerti, atau bisa putus tanpa repot kalau memang Mirna nggak suka. “Bukan… bukan gitu… tapi kamu… Aku… nggak…”
Mirna tambah sewot. Hampir 10 menit bibir mereka bertempur, lidah mereka saling serang. Udah dipake berapa orang kamu hari ini, lonte?”
Mirna menggigit bibir, malu karena diledek Bram. “Mas, aku mau bicara sama kamu nanti malam.” SMS itu Mirna kirim ke HP Bram.Bram, yang sudah uring-uringan sejak bertengkar dengan Mirna setelah ‘foto-foto kenangan’nya ketahuan, menarik nafas lega di kantor. Hampir 10 menit bibir mereka bertempur, lidah mereka saling serang. Dia merasakan tangan Bram di pinggangnya, sementara kemaluan Bram yang mulai tegang lagi menggosok-gosok bibir bawahnya. Sekarang semua foto itu sudah hilang dari HP Bram (tapi pindah ke tempat-tempat lain, tentu saja).
