“Sori ya Li, abis lu bikin aku kerangsang.”
Lia tersenyum tertahan. Dengan begitu aku dapat melihat buah dadanya yang mungil dan putih menggelantung. Bokep Lagian pengukur cahaya dengan sistem matrix yang sudah built-up di kameraku sudah cukup akurat.Aku suka sekali saat Lia membelakangi kamera, wajahnya menoleh sambil tersenyum manis, kakinya naik ke atas sofa, tanganya memeluk sandaran. Tempat kostku telah kusulap menjadi studio dadakan. Darahku langsung berdesir, indah nian jeritku dalam hati.“Sekarang gimana..?” ia menunggu instruksiku. Aku tidak boleh menyia-nyiakan momen seksi itu. Walau awalnya malu-malu, lama-lama sepertinya ia excited sendiri, posenya semakin seksi. Lia nampak makin improve, kakinya dinaikkan ke atas sofa hingga rok mininya ketarik.Aku dan Ivan melihat dengan jelas bagian bawah pahanya sampai pantat. Aku memang minta dicarikan cewek cakep yang dapat dijadikan model untuk latihan fotografi, waktu itu aku lagi hobi berat kegiatan potret memotret.Sejak aku dibelikan Ayah kamera Nikon F4 SLR 35 mm, kemanapun aku pergi benda jimat itu selalu kutenteng, objek apa saja kujepret.