Pahanya mulus sekali, mulus dan putih. Bokep Semangatku langsung bangkit dan pelan-pelan, aku menaruh kursi di kamar mandiku untuk memanjat ke atap. Aku bergantian memijat paha kiri dan kanannya. Wah, kupikir, dianya juga mulai horny nih. Dadaku berdebar kencang, sedikit takut tapi kepingin. Dari samping aku bisa melihat gumpalan payudaranya. Bentuknya sangat bagus, sedikit kecil namun sesuai dengan imajinasiku sebelumnya, bentuknya bagus dan kelihatannya amat kenyal dan kencang. Capek nggak?” tanyaku. Namanya Santi. Mungkin terlalu cepat aku menyentuh daerah jembutnya, tiba-tiba dia menangkap tanganku.“Jangan Gus, aku mau married bulan depan…” kata Santi dengan wajah memelas. “Sakit nggak San? Aku merasa tanganku agak dingin, tapi tidak tahu deh Santinya merasakan hal yang sama denganku atau tidak. Kuremas payudaranya perlahan, dan ketika jariku menyentuh puting susunya, aku merasakan puting susunya sudah keras sekali. ahhhh..”Dengan sedikit memaksa, aku membalikkan posisi badannya. Saat itu, aku sudah tidak tahan lagi. Perlu pembaca ketahui, aku orangnya alim, pendiam, dan kutu buku. “Kalau ada baby oil dan mijat ke kulit langsung, jauh lebih enak San..” Pancingku. Bayangannya waktu mandi terus berada di benakku.
