Edisi 225: Petualangan Seru Yang Tak Terlupakan!

Aku mulai dapat mengenali orang itu, dia adalah Taryo, si penjaga vila tetangga, usianya sekitar 30-an, wajahnya jelek sekali dengan gigi agak tonggos, pipinya yang cekung dan matanya yang lebar itu tepat di depan wajahku. Bokepindonesia Pak cepet masukin dong, udah kebelet nih!” desahku tak tertahankan. Kami kembali bergoyang, sakit yang tadi kurasakan perlahan-lahan berubah menjadi rasa nikmat yang menjalari tubuhku. Aku ingin mengambil saat tenang sejenak, tanpa ditemani siapapun, aku ingin menikmatinya sendirian di tempat yang jauh dari hiruk pikuk ibukota. “Neng, boleh ga Bapak masukin anu Bapak ke itunya Neng?” tanya Pak Joko lembut. “Hehe, iya Neng abis tetek Neng ini loh, montok banget sampe lupa deh” jawabnya seraya melepas baju lusuhnya. Aku menjerit sejadi-jadinya ketika Taryo menyodok pantatku dengan kasar, kuomeli dia agar lebih lembut dikit. Setelah Pak Joko meninggalkanku, aku membereskan semua bawaanku. Aku memainkan lidahku mengitari kepala penisnya yang mirip helm itu, terkadang juga aku menjilati lubang kencingnya sehingga tubuh pemiliknya bergetar dan mendesah-desah keenakan. Sisa-sisa sperma yang menempel di jariku kujilati sampai habis. Aku mulai merasakan ada benda yang menyeruak masuk ke dalam vaginaku. Saking enaknya cuaca di sini membuatku mengantuk, hingga tak terasa aku pun pelan-pelan tertidur.

Edisi 225: Petualangan Seru Yang Tak Terlupakan!

Related videos