Mia tersenyum dan berkata“Arthur, saya enggak berani melakukannya disini, takut supervisor saya lewat”
“Sebentar saja, enggak ketahuan kok asalkan kita tidak berisik” ujar saya. Bokepindonesia Tubuhnya langsing, rambutnya pendek, dadanya terlihat membusung dibalik baju seragam perawatnya.“Pak, mau dibersihkan daerah selangkangan?” suster Mia bertanya. Desi meraih kontol saya dan mengelusnya. Desi melenguh setiap kali lidah Mia menyapu vaginanya. Peju saya terlihat memenuhi mulut Mia sehingga ia terpaksa mengeluarkan kontol saya dari mulutnya dan menelan peju saya kemudian menjilat sisa peju yang turun di batang kontol. Iya, sudah jauh lebih baik” kata saya dengan tersenyum. Vaginanya yang sudah basah membuat kontol saya masuk dengan mudah. Saya jilat vaginanya yang berwarna merah, klitorisnya yang besar tidak luput dari gigitan saya. Ia jongkok diatas muka Mia dan Mia langsung melahap vagina Desi. Desi meraih kontol saya dan mengelusnya. Ingin rasanya menciumnya. Saya sendiri berusaha menutup mulut saya dengan membenamkan kepala saya di buah dada Mia.“Sshh.. Saya wanti-wanti mereka untuk tidak memberitahu kakak atau saudara saya karena tidak mau diganggu selama diopname.SelasaJam 5:45 pintu kamar saya terbuka, seseorang membawa sarapan disusul oleh seorang pria yang membawa kotak putih, rupanya ia perlu mengambil darah saya untuk dibawa ke lab.
