Bunyi becek di bawah sana menandakan dia kembali orgasme. “Sshhh… terrusshh…”Perlahan lahan, cairan yang kunanti keluar juga. Bokep Sejenak dipandanginya diriku. Kutarik sprei itu karena sudah berisi noda darah dan bercak cairan yang beragam. Dengan perasaan, kukuak liang kemaluannya, indah sekali. Dia setengah duduk dengan menahan tubuhnya pakai siku tangan, dan ikut menyaksikan beradunya batang kemaluanku dengan klitorisnya yang sudah menjadi genit. Sesekali kusedot bukit kecil itu sambil memasukkan hidungku yang kebetulan mancung ke lubang senggamanya.“Oghhh… Ahhh…” Kami berseru bersahutan. Aku terkesiap. Dia juga tidak menyadari kalau sedang memegang pisau. Dijilatinya kepala kemaluanku. Kini dia telanjang bulat di antara serpihan pakaian mahal yang kusayat-sayat. ampunn.. Sejenak dipandanginya diriku. Benar, dari informasi yang kudapat dia memang sedang melangsungkan resepsi pernikahan di sebuah Resto mewah di pusat kota. Kamu beri satu milyar pun sekarang aku nggak bakalan mau melepaskan punya kamu itu sekarang. Dengan teknik yang biasa kulakukan, kudekati dia. Wajahnya sampai terlempar karena aku menamparnya cukup keras.“Silakan menjerit… ini ruangan kedap suara… ayo… menjeritlah…”, ejekku kesenangan.Segera kulebarkan pahanya, kuelus permukaan kemaluannya dengan lembut dan berirama. Merupakan pemandangan langka kalau Surabaya dicurahi hujan, karena lebih sering kota ini berada dalam kondisi kering. Tanpa berkata apa-apa dia memegang batang kemaluanku dan mengocoknya perlahan.
