Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. terusin sayang, yang kencang..” Tanganku yang masih bebas kugerakkan kearah payudaranya untuk meremas – remasnya. Bokep Aku mengangguk singkat. Dwi pun malu bercampur gemas mendengar perkataanku, dan secara tiba – tiba ia berdiri sambil berusaha menggelitiki pinggangku.Aku yang refleksnya memang sudah terlatih dari olahraga karate yang kutekuni selama ini pun dapat menghindar, dan secara tidak sengaja tubuhnya malah kehilangan keseimbangan serta
pahanya mendarat menduduki pahaku yang masih duduk. “Loh kok ngga dilanjutin?” tanyaku. Sungguh beruntung diriku dapat merasakan miliknya Dwi.Akupun mulai menyentuh bagian depan celana dalamnya itu. Dialam mobil ia berkata bahwa ia sangat puas setelah bercinta denganku serta menginginkan untuk mengulanginya kapan – kapan. “Tama…” katanya sambil menekan kepalaku kearah payudaranya. “Aaah, Tama…” Erangannya yang manja makin membuatku bergairah. Setelah tubuhnya berhenti bergetar dan jepitan pahanya mulai melemah akupun berdiri dan mencium bibirnya, sehingga ia merasakan cairan cintanya sendiri.“Mmhh, Tama… makasih ya kamu udah bikin Dwi keluar.” “kamu malah belum buka baju sama sekali, curang” kata Dwi.