Setelah 15 menitan menggenjot, akhirnya kucabut si Junior lalu kubalikkan tubuh Mbak Juliet.Lalu kusodorkan saja penisku itu ke wajahnya.“Ahh.. Bokepindonesia Son. jadi Mbak seorang suster rupanya. Mbak.. Siapa yang sakit Mbak..?” tanyaku pura-pura nggak tahu.“Nggak ada Mas.. oh.. ah.. Sony mulai keluar Mbak..! Dia semakin mempercepat kocokan dan sedotannya.Dan, Juniorku memuntahkan isinya di dalam mulut Mbak Juliet dan dengan bernafsu ditelannya muntahan sperma dan sisanya dijilatnya sampai bersih.“Makasih ya Mbak.” kataku.“Sama-sama, Son. saya tambah bingung. Mmh.. Mbak puas dengan kamu Son. Ya kan Mbak..?” kataku sambil kukecup bibirnya.“Ya dehh. Dan dalam sekejap, Juniorku sudah berada dalam genggamannya.Dengan lembut dan penuh perasaan, ia mulai mengocok Juniorku ke atas ke bawah.Sesekali ia menghentikan kocokannya dan mengarahkan jempolnya ke urat yang terletak di bawah kepala si Junior.“Aahh.. Lama-lama agak longgar juga.Lalu kuberanikan mulai mengenjot si Junior di dalam liangnya. Dalam perjalanan aku melewati sebuah rumah sakit.Aku secara nggak sengaja melihat dari kejauhan nampak seorang gadis berambut panjang mengenakan jas ketat putih dan span putih pendek.Wow..
