Lalu aku duduk disalah 1 bangku yang memang disediakan di atas untuk nongkrong anak-anak.Farel melanjutkan menjemur pakaiannya. “Cieeee penasaran, pasti ada maunya.” Goda Farel. Bokep Dengan lahapnya dia mencium bibirku dan tangannya meremas-remas payudaraku.Dia lalu memintaku mengikutinya kekamar mandi tamu yang memang dekat dengan dapur. Aku ikut tersenyum. Tanpa lama-lama lagi, aku memeluknya erat dan sedikit menggigit pundaknya agar tidak teriak. Aku memang wanita yang malas berbasa-basi, kalau ada maunya, langsung bicara saja. Hingga suatu hari, pembicaraan kami mengarah pada selangkangan. Didalam kamar aku langsung terduduk diatas kasur. Tidak sperti wanita yang bisa melihat samping kanan kiri walau dia sedang menatap lurus kedepan.Kucolek pinggangnya. Dan pancinganku gak sia-sia. Yuk ah ke bawah” kataku sambil berdiri dan berjalan cepat menuju tangga untuk kebawah tanpa memperdulikan jawaban Farel.Dibawah, diteras rumah, aku melihat Budi sedang duduk didepan jendela kamarku. Dengan terus mengocok, Budi menciumi leherku, aku benar-benar nyerah kalau sudah diciumi bagian kuping dan leher. Aku bilang aja jangan macem-macem ke teteh, karna teteh yang punya ini rumah. Dia nanya ke aku, katanya kok teteh pake pakaiannya sexy.