Saat Mertua Bilang “pelankan, Aku Kesakitan”

Aku masuk kamar dan segera bertelanjang bulat. Bokep Engga apaapa.Bisa mulai ? Okelah, untuk sementara aku nurut. Waktu aku membuka Cdnya tadi, jelas kelihatan ada cairan bening yang lengket, menunjukkan bahwa dia sudah terangsang. Kupelorotkan roknya hingga jatuh ke lantai. Aku mulai iseng bertanya.Ah engga katanya sedikit gugup.?Cepet bangunnya hi ..hi..hi..? Kubuka kancing blousenya lagi sehingga BH itu tampak seluruhnya. Tak ada reaksi. Maukan kamu mijit Bapak lagi ? Tini masih saja asyik mengurut walaupun tanganku kini sudah menerobos gaunnya mengeluselus pahanya. Bedanya, Tini lebih sering memandangi kelaminku yang telah dalam kondisi siap tempur. Pelan2 Pak. Engga apaapa asal engga ada yang tahu aja ? Kancing paling atas kulepas, lalu jariku menyusup. Kuarahkan kepala penisku di lubang yang telah membasah itu, lalu kutekan sambil merebahkan diri ke tubuhnya. Tini tak malu2 lagi melenguh dan merintih sebagai tanda dia menikmati cumbuanku. Saya udah lamaa sekali engga gini ? Kuletakkan lututku di antara kedua pahanya. Kancing paling atas kulepas, lalu jariku menyusup. Kuusapusap pantatnya yang padat dan menonjol itu. Tini tak mencegah lagi. Bapak kok nakal sih Katanya, dan .. Apakah ini tanda2 dia akan bersedia kusetubuhi ? Okelah, untuk sementara aku nurut.